Pages

Sabtu, 29 Mei 2010

Gude

Gude atau kacang gude di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman pangan atau digunakan sebagai pupuk hijau. Tumbuhan ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 m dpl. Pertumbuhannya memerlukan banyak cahaya matahari dan tidak tahan terhadap kondisi lembap. Tumbuh sebagai perdu tegak, tinggi 1 - 2 m. Batang berkayu, bulat, beralur, berbulu, hijau kecokelatan. Daun berkumpul tiga, bertangkai pendek. Helai daun bulat telur sampai elips, tersebar, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Perbungaan majemuk, keluar dari ketiak daun, bentuk tandan, karangan bunga 15.- 30 cm, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning. Buah polong, panjang 4 - 10 cm, berbulu, pipih, hijau. Biji kecil, bulat. Warna kulit biji bisa putih keabu-abuan, kuning, cokelat atau hitam. Polong muda dapat dimakan. Polong tua dipanggang atau dibuat sejenis tempe. Daun muda bisa dimakan mentah sebagai lalab, direbus atau dikukus. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :
Kacang hiris (Sunda), kacang bali, ritik lias (Sumatera). ; Kacang gude, gude, kacang kayu (Jawa), kance (Bugis). ; Kacang bali, ritik lias (Sumatera). kacang kaju (Madura).; Kekace, undis (Bali). lebui, legui, kacang iris, kacang turis; Puwe jai (Halmahera), fou hate (Ternate, Tidore).; Shu tuo (China), kagios, kalios, kadios, gablas (Tagalog),; Straucherbse (Jerman), pigeon pea (Inggris).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit kuning (jaundice), sariawan, batuk, diare, gangguam perut, ; Cacingan, batuk berdahak, luka, memar.;
Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun, akar, dan biji.

KEGUNAAN :
Daun berkhasiat untuk mengatasi:
- sakit kuning (jaundice),
- sakit di dalam mulut,
- batuk, dan diare, gangguan perut.

Akar berkhasiat untuk mengatasi:
- cacingan,
- batuk berdabak, dan luka.

Biji berkhasiat untuk mengatasi:
- memar.

DOSIS PEMAKAIAN :
Daun segar sebanyak 1 - 2 genggam direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar digiling halus, lalu digunakan untuk menutup kelainan seperti kurap, herpes zooster, gatal-gatal, dan ruam kulit.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Kurap :
    Daun gude segar sebanyak 5 g dicuci bersih lalu ditumbuk halus.
    Tambahkan 1/4 sendok teh kapur sirih, aduk merata, lalu dioleskan       pada kudisnya.

2. Herpes zooster :
    Siapkan daun gude segar secukupnya, cuci bersih dan digiling
    halus. Balurkan pada gelembung-gelembung herpes lalu ditutup
    dengan kain kasa. Diganti 3 - 4 kali sehari.

3. Batuk, diare, dan gangguan perut :
    Ambil daun gude segar sebanyak 2 genggam, cuci dan rebus
    dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin
    disaring, minum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

4. Sakit di dalam mulut :
    Ambil daun gude muda secukupnya, cuci bersih dan kunyah.
    Biarkan beberapa saat, baru ampasnya dibuang.

5. Sakit kuning:
    Ambil daun gude segar secukupnya, cuci dan giling halus. Air
    perasannya ditampung sampai terkumpul 1/2 cangkir. Tambahkan
    garam seujung sendok teh. Aduk, lalu diminum. Lakukan 2 kali
    sehari, sampai sembuh.

6. Memar :
    Ambil biji gude secukupnya lalu giling sampai halus. Tambahkan
    sedikit air sampal menjadi seperti bubur. Turapkan pada bagian
    tubuh yang memar.

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Daun gude mengandung flavonoida, saponin, dan polifenol. Sedangkan batang mengandung flavonoida, saponin, dan tanin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar